TELEGRAFNEWS—Terobosan dilakukan RSUD Maria Walanda Maramis, dengan meluncurkan Transformasi Kesehatan berupa peneapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) berbasis digital.
Langkah baru ini diresmikan langsung Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, Senin (9/10/2023) di lapangan parkir RSUD Maria Walanda Maramis.
“Saya datang ke sini enam bulan lalu, masih rasa sakit. Sekarang sudah terasa sehat setelah rumah sakit sudah melakukan transformasi, mulai menerapkan sistem profesional,” ujar Bupati Joune Ganda.
Ia mengucapkan selamat kepada jajaran direksi RSUD Maria Walanda Maramis atas progres yang telah dilakukan serta berharap agar transformasi ini diikuti secara menyeluruh oleh tenaga medis maupun administrasi yang ada.
“Saya ingatkan kepada seluruh petugas kesehatan baik tenaga medis maupun administrasi agar cepat melakukan penyesuaian terhadap perubahan ini. Paradigma harus diubah. Bagi yang tidak mampu menyesuaikan diri, mohon maaf akan tereliminir oleh sistem,” pesannya didampingi Sekda Novly Wowiling dan Kepala Dinas Kesehatan Minut dr Stella Safitri.
Lanjut Bupati Joune, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara berkomitmen untuk membawa RSUD Maria Walanda Maramis menjadi rumah sakit yang berkualitas baik yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
“Ini juga mendukung program UHC (Universal Health Coverage) non cut off yang harus diimbangi dengan fasilitas pelayanan rumah sakit. Komitmen kita untuk meningkatkan kualitas pelayanan terbaik di Minahasa Utara semakin terwujud,” pesan bupati.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Maria Walanda Maramis, DR dr Joice Katuuk menjelaskan, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) berbasis digital dilakukan untuk mendukung misi ke-empat Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara tentang pemanfaatan teknologi informasi yang sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 tahun 2022 mengenai seluruh fasilitas kesehatan diwajibkan menggunakan rekam medis elektronik sebagai dokumen dalam pemberian pelayanan di fasyankes.
Adapun pengembangan layanan baru, akan membawa pengaruh terhadap perubahan budaya kerja SDM yang lebih cekatan, kreatif dan inovatif, perubahan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses oleh pengguna layanan, optimasi proses maupun prosedur sesuai standar pelayanan yang berkualitas, dan melakukan perbaikan terus menerus, serta produk layanan yang menambah nilai manfaat, adil, dan ramah lingkungan.
“Sejalan dengan diterapkannya SIMRS di RSUD Maria Walanda Maramis juga merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Langkah perubahan ini merupakan komitmen dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima, dan bermutu sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional II, RS Pariwisata berbasis digital tahun 2026,” jelas dr Joice Katuuk.
Peresmian SIMRS oleh Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda ditandai dengan cara menyentuh layar digital sebagai bentuk simbolis.
Setelah itu diikuti juga dengan peresmian dan pemotongan pita di ruang perawatan gangguan perilaku dan emosional dan pemulasaraan jenazah.
Direktur PT Jagat Solusi Kreatif (JSK) Dodon Tri Koeswardhana didampingi Komisaris, Joshua Dharmawan dan Direktur Program, Ferawati, mengapresiasi penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD Maria Walanda Maramis.
“RSUD Maria Walanda Maramis adalah rumah sakit yang pertama di Sulut yang menerapkan sistem ini dan kami akan selalu mendukung serta melakukan pendampingan selama lima tahun hingga program ini berjalan berhasil,” ujarnya.(adve/kominfo,imut/man)