TELEGRAFNEWS – Kasus penyalahgunaan dana hibah Pemprov Sulut yang menjerat mantan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dua periode semakin berkembang.
Pemeriksaan Olly Dondokambey sebagai Saksi, Olly diperiksa Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Sulut pada Senin (21/4/2025) terkait aliran dana hibah ke Sinode GMIM Gereja Masehi Injili di Minahasa tahun 2020–2023.
Dia datang didampingi Victor Rarung pengacara sekaligus politikus PDIP. Statusnya masih saksi, tetapi namanya disebut bertanggung jawab bersama Rio Dondokambey.
Lima orang telah ditahan sebagai tersangka, menunjukkan bukti kuat penyimpangan dana APBD. Modus dan Kerugian Negara
Dana hibah sebesar Rp 8,9 miliar dari APBD Sulut diduga dialihkan untuk kepentingan pribadi/kelompok, bukan tujuan sosial GMIM.
Periode dugaan korupsi mencakup masa jabatan Olly (2020–2023), sehingga pertanyaan utama, seberapa jauh keterlibatan eks-gubernur.
Jika Olly terbukti memberi persetujuan atau menerima manfaat, statusnya bisa naik dari saksi ke tersangka.
Olly adalah Bendahara Umum PDIP, sehingga kasus ini berpotensi memengaruhi citra partai, terutama di Sulut.
GMIM sebagai institusi keagamaan terbesar di Minahasa juga bisa terseret isu moral, meskipun Sinode mungkin menjadi korban pemerasan oknum pejabat. Apakah kasus ini memicu kekecewaan atau justru dianggap sebagai upaya kriminalisasi lawan.
Polda Sulut perlu membuktikan ‘alur dana’ dan perintah tertulis/verbal yang mengaitkan Olly.
Jika kasus lemah, bisa berujung SP3 tetapi jika ada dokumen ‘surat keputusan gubernur’ atau testimoni kuat, Olly berisiko menjadi tersangka.
Rio Dondokambey figur yang disebut bersama Olly, perlu diidentifikasi perannya apakah sebagai perantara, penerima dana, atau pemilik proyek fiktif.
Olly baru diperiksa setelah 5 orang ditahan, mengindikasikan penyidik telah mengumpulkan barang bukti dari level pelaksana.
Potensi konflik elite, Kasus ini bisa jadi bagian dari pertarungan politik lokal, mengingat Sulut dikenal dengan dinamika kekuasaan yang kompleks.
Apakah Olly akan ditetapkan sebagai tersangka atau justru kasus ini menguap setelah tekanan politik.
Bagaimana PDIP merespons secara nasional, mengingat Olly menjabat sebagai Bendahara Umum partai.
(Wnd)
