Terus Berprestasi, Joune Ganda Beber Penanganan Stunting MInut di Tingkat Nasional

banner 120x600

TELEGRAFNEWS—Bupati Joune Ganda terus menorah prestasi untuk kemajuan dan kesejahteraan di Minahasa Utara (Minut).

Pada peringatan n Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 yang digelar di Tenteren, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (27/6) 2024, Joune Ganda menjadi satu-satunya bupati/wali kota yang diundang khusus oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkas), untuk menjadi nara sumber dalam diskusi peringatan Harganas yang mengusung tema ‘Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas’.

Saat menjadi narasumber, Joune Ganda memaparkan bagaimana penanganan stunting di Minut. Diantarnaya,  melibatkan semua stakeholder, mulai dari pemerintahan tingkat desa/kelurahan, kecamatan UPTD Puskesmas, dinas terkait, Forkopimda, bahkan pihak swasta yang berinvestasi di Minut melalui program CSR(Community Sosial Responsibilty) dilibatkan bersama-sama.

“Ada sejumlah treatment (tindakan dan perlakuan) sebagai langkah strategis, dalam upaya optimal menurunkan angka stunting di Minut. Mulai dari membuat Perbup nomor 23 tahun 2023 tentang perubahan atas Perbup nomor 36 tahun 2020 tentang peran desa dalam pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi, menetapkan target penurunan prevalensi stunting dari 20.5% tahun 2021 hingga 9% pada 2024, hingga program strategis yang dieksekusi di lapangan,” terang Joune Ganda dalam forum tingkat nasional tersebut.

Ia menjelaskan, ada beberapa program kegiatan  berupa Bangga Kencana dalam rangka penurunan angka stunting di Minut, dan telah dilaksanakan, program-program tersebut, yakni. Pembentukan Kampung Berkualitas 131 desa/kelurahan, Keluarga Balita 46 kelompok, Bina Keluarga Lansia 20 kelompok, Bina Keluarga Remaja 33 kelompok dan Pusat Informasi Konseling Remaja 33 kelompok.

Semua program ini didukung oleh sarana dan prasarana serta SDM yang ada di Minut, ditambah  dukungan dari OPD yang dioptimalkan, Forkopimda dan swasta lewat CSR-nya antara lain PT MSM, PT Tirta Investama Aqua, dan PT Angkasa Pura I dimaksimalkan. Serta mendorong penganggaran dana desa di 125 desa dengan pengalokasian anggaran pencegahan dan penanganan stunting.

“Program penanganan stunting di desa meliputi Inovasi dapur cetus(cegah tuntas) JGKWL berupa pemberian makanan pokok sekali dan sampingan sekali dalam sehari selama 45 hari. Bunda Pendamping TPK(Tim Pendamping Keluarga). Dan Gerakan Bapak dan Bunda Asuh bagi seluruh Forkopimda, OPD, camat, lurah/kepala desa dan pihak swasta desa/kelurahan menjadi hal utama yang dilakukan di setiap desa/kelurahan,” urainya lebih jauh dihadapan para narasumber lainnya seperti Direktur Kependudukan & Jaminan Sosial.Muhammad Cholifihani, Asisten Deputi Revolusi Mental Kemenko PMK RI Redemtus Alfredo Sani Fenat, Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, Suwito.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, keluarga adalah fondasi bangsa, keluarga yang sehat, produktif, akan lahir generasi penerus bangsa yang mumpuni. Oleh karena itu, perlu adanya persiapan, perencanaan sejak dini. Persiapan ini perlu dilakukan sejak masa akil balik.

Para remaja putri perlu mendapatkan screaning anemia, tablet tambah darah dan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil. Dan bagi pasangan pra nikah perlu mendapatkan edukasi sebelum menikah. Setiap pasangan usia subur harus mendapatkan asupan gizi yang sehat sehingga menghindari kehamilan beresiko termasuk kekurangan energi kronis anemia yang dapat mengakibatkan stunting.

“Mari kita jadikan Harganas ini sebagai momentum untuk meningkatkan komitmen bersama mewujudkan keluarga Indonesia bebas stunting. Dengan keluarga berkualitas, kita dapat memastikan anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang optimal menjadi generasi yang sehat produktif menuju Indonesia Emas,” ucap Menteri Sadikin saat membuka kegiatan tersebut.(man/*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *