TELEGRAFNEWS – Kasus perekrutan dan pengiriman manusia dengan tujuan eksploitasi atau Trafficking, kembali terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Pasalnya, dua gadis asal Kota Boltim, nyaris menjadi korban trafficking untuk kemudian akan dikirim ke Kota Morowali, Sulawesi Tengah. guna untuk di pekerjakan di salah satu tempat pijat plus (Spa), dengan iming-iming gaji sebesar Rp.4jt rupiah.
Sebut saja Mawar (18), dan Melati (bukan nama sebenarnya). Keduanya berhasil diselamatkan oleh Tim Resmob yang dipimpin Kasat Reskrim Denny Tampenawas., saat akan diberangkatkan ke Kota Morowali, tepatnya di depan SPBU Jalan AKD, Kelurahan Mongkonai, Kota Kotamobagu bersama seorang lelaki bernama Sanjai alias SS, (22) warga Desa Soe, Kabupaten Poso, Sulteng. Sabtu (8/6/2024).
Informasi adanya eksploitasi atau trafficking ini, datang dari Kepolisian Resort (Polres) Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Menurut Kapolres Boltim, AKBP. Sugeng Setyo Budhi, SIK., melalui Kasie Humas Polres Botlim. Reynold Wowor., upaya eksploitasi atau trafficking tersebut, telah berhasil digagalkan oleh Tim Resmob Boltim dipimpin langsung Kasat Reskrim, Denny Tampenawas.
“Tim Resmob Polres Boltim menerima Aduan dari kedua orangtua korban terkait anak mereka yang menjadi korban praktek dugaan trafficking. Saat itu juga Tim Resmob Polres Boltim dibawah pimpinan langsung Kasat Reskrim langsung bergegas melakukan pengejaran. Meski pencarian sempat mengalami kesulitan. Makmun berkat kegigihan Tim Resmob Boltim, Tim Resmob berhasil melacak posisi keberadaan kedua korban, dan akhirnya berhasil digagalkan. Kadua korban bersama dengan lelaki SS yang juga berprofesi sebagai sopir trayek Manado – Poso, berhasil ditemukan tepatnya di depan SPBU di Jalan AKD, Kelurahan Mongkonai, Kota Kotamobagu. Dan ketiganya langsung diamankan dan diboyong ke Polres Boltim guna keperluan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Reynold.
Sementara itu, Kasat Reskrim, Denny Tampenawas., menuturkan perihal kasus eksploitasi atau trafficking yang dialam kedua korban.
“Kasus berawal dari Aduan yang kami terima langsung dari kedua orangtua korban, Dimana orangtua kedua korban mengatakan bahwa kedua anak perempuan mereka tak lagi pulang ke rumah. Maka atas Dasar aduan inilah, kami langsung bergegas melakukan pencarian dan pengejaran terhadap kedua korban,” tutur Denny.
Menurut Denny., kejadian bermula dari cuitan salah satu korban di beranda media sosial Facebook milik pribadi korban.
“Salah satu korban sempat membagi status di laman facebooknya untuk meminta informasi lowongan pekerjaan (info loker _red). Lewat media inilah awal mula adanya percakapan pribadi, hingga terjadilah transaksi dan kesepakatan dengan seseorang yang identitasnya belum diketahui korban,” ujar Kasat Reskrim.
Lanjut Kasat, Setelah kedua pihak sepakat terkait tempat kerja dan upah, seminggu kemudian, kedua korban mendapat informasi untuk berangkat ke Morowali
“Berselang 1 (satu) minggu kemudian orang yang tidak kenal korban tersebut, kembali menghubungi korban dan mengatakan kalau korban harus berangkat menuju Kota Kotamobagu dan akan dijemput oleh sopir taryek Manado-Poso atas nama SS, pada hari Jumat (7/7/24) menuju Morowali,” lanjut Kasat Reskrim.
Nakmun belum sempat diberangkatkan ke Morowali, menurut Kasat Reskrim, pihaknya berhasil menggagalkan dan mengamankan kedua korban sekaligus sopir SS yang di duga pelaku.
“Kedua korban dan lelaki SS langsung dibawa ke Kantor Polres Boltim untuk dilakukan pemeriksaan. Dan saat ini kedua korban sudah dikembalikan kepada kedua orang tua mereka” tutup Kasat Reskrim.
Dee