TELEGRAFNEWS – Kebiasaan begadang atau tidur larut malam semakin umum di kalangan masyarakat, terutama di era digital yang serba cepat. Namun, para ahli kesehatan mengingatkan bahwa kurang tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Minggu(23/03/2025)
Dr. Andi Wijaya, Sp.KJ, seorang pakar kesehatan dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti menurunnya sistem kekebalan tubuh, meningkatnya risiko penyakit jantung, serta gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. “Ketika seseorang kurang tidur, tubuh akan memproduksi hormon stres seperti kortisol dalam jumlah lebih tinggi. Hal ini dapat memicu tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular,” ujar Dr. Andi.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Foundation di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa individu yang tidur kurang dari enam jam per malam memiliki risiko 30% lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam. Selain itu, kurang tidur juga dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif, yang dapat mengganggu konsentrasi dan daya ingat.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, begadang juga dapat mempengaruhi kondisi mental. Menurut Dr. Rina Kusuma, seorang psikolog klinis, kurang tidur dapat menyebabkan gangguan suasana hati dan meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. “Tidur yang cukup membantu otak dalam memproses emosi dan stres. Jika kita sering begadang, maka kita lebih rentan mengalami ketidakstabilan emosi,” jelas Dr. Rina.
Untuk mengatasi dampak buruk begadang, para ahli menyarankan untuk menerapkan pola tidur sehat, seperti menjaga jadwal tidur yang teratur, menghindari konsumsi kafein menjelang tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman. “Disiplin dalam waktu tidur dan menjaga kualitas tidur sangat penting untuk kesehatan jangka panjang,” tambah Dr. Andi.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya tidur yang cukup, diharapkan masyarakat dapat lebih memperhatikan pola tidur mereka guna menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. (**)