TELEGAFNEWS—Tak hanya perbaikan infrastruktur dan pemberian bantuan sandang pangan, Bupati Joune Ganda juga peduli terhadap kondisi psikis anak-anak, perempuan hingga lansia yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), dalam peistiwa yang terjadi Jumat (27/1/2023).
Respon bupati terhadap mereka yang menjadi korban bencana tersebut, langsung ditindaklanjuti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). Sabtu (28/1/2023), instansi tekhnis dikomandani Hanny Tambani dan tim, turun menyambangi dan mendampingi anak-anak sertad lansia yang ikut terdampak bencana.
“Tindak lanjut intuksi Bupati Joune Ganda, kita turun melakukan pendataan di lokasi-lokasi bencana, kemudian melakukan pendampingan, hingga penguatan terhadap psikis anak-anak dan lansia yang jadi korban bencana,” kata Kepala DP3A Minut Hanny Tambani dikonfirmasi Telegrafnews.
Lanjut Tambani, pendampingan psikis bagi mereka yang menjadi korban bencana ini penting, dalam upaya menghilangkan traumatik atas peristiwa yang menimpa mereka, terkhusus pada anak-anak dan lansia.
“Hal ini menjadi sasaran dan instruksi tegas yang disampaikan bupati, agar instansi tekhnis bekerja secara maksimal dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama para korban terdampak bencana,” tandasnya lagi.
Dalam kunjungan hari perma pasca bencana, tim DP3A Minut ikut memboyong piskolog guna memberikan penguatan secara mental kepada korban.
“Penanganan pasca bencana, kita baru turun mengunjungi dua anak dan dua lansia korban tanah longsor di Desa Watutumou, Jaga 4, Perum Maumbi Indah Blok A. Di situ ada dua anak dan dua lansia yang jadi korban,” ujarnya lagi.
Proses pendataan terhadap perempuan dan anak-anak hingga lansia terus dilakukan tim DP3A Minut ke daerah-daerah yang jadi korban bencana.
“Data sementara untuk Paniki Baru, Talawaan ada 88 anak, sementara kecematan lainnya sementara di data. Selain itu kita juga memberikan bantuan pangan ala kadarnya kepada korban,” tutup Tambani.(man)