Dinas Pendidikan Kotamobagu Terapkan Berbahasa Mongondow di Sekolah

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kotamobagu, Kusnadi Pobela
banner 120x600

TELEGRAFNEWS – Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi yang mempengaruhi transformasi komunikasi di era globalisasi sekarang ini, dikwatirkan akan berdampak pada kearifan lokal terutama bahasa daerah.

Dan untuk mengantisipasi tergerusnya bahasa daerah tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu mengambil langkah prefentiv dalam perspektif pengendalian sosial terutama terkait budaya dan tradisi Bolaang Mongondow yakni bahasa daerah sebagai identitas pengenal yang dianggap praktis untuk diperkenalkan di dunia luar.

Program-program yang telah dilakukan oleh Pemkot Kotamobagu dalam mengantisipasi tergerusnya bahasa daerah yakni, gerakan berbahasa mongondow dilingkungan pemerintahan disetiap hari jumat, gerakan berbahasa daerah setiap hari kamis dilingkungan sekolah, dan program belajar bahasa daerah atau muatan lokal (Mulok) di kurikulum pelajaran.

Hal ini disampaikan langsung oleh sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kotamobagu, Kusnadi Pobela kepada Telegrafnews.co saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (6/7/2023).

“Di Dinas Pendidikan sendiri, sudah diterapkan sejak tahun 2015, dan telah masuk dalam program studi belajar lewat kurikulum muatan lokal atau mulok. Dan disetiap hari kamis semua sekolah wajib menggunakan bahasa daerah Bolaang Mongondow,” ucap Kusnadi.

Selain penerapan berbahasa mongondow di sekolah, Kusnadi juga mengungkapkan bahwa Pemkot Kotamobagu juga telah menerapkan penggunaan bahasa daerah.

“Penggunaan bahasa daerah dilingkungan pemerintahan juga sudah lama diterapkan, bahkan di dinas pendidikan setiap hari kami selalu menggunakan bahasa daerah baik para pegawai maupun tamu yang datang. Kecuali tamu yang tidak paham berbahasa daerah, Dan di hari jumat semua dinas wajib menggunakan bahasa mongondow. Begitupun tamu yang datang di dinas pendidikan kamu sambut dengan menggunakan bahasa mongondow,” ungkap Kusnadi.

Dirinya juga menyampaikan bahwa, pihaknya hingga saat ini masih konsisten dan terus berkomitmen menjaga serta melestarikan bahasa daerah.

“Suatu kewajiban bagi kami di dinas pendidikan untuk terus menjaga dan melestarikan bahasa mongondow. Sudah menjadi komitmen kami dalam mempertahankan nilai-nilai adat istiadat dan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur Totabuan kita tercinta,” ujarnya.

Terakhir dirinya berharap agar seluruh masyarakat juga ambil bagian turut melestarikan bahasa daerah dengan menjadikan bahasa komunikasi se-hari-hari.

Dee

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *