TELEGRAFNEWS – Penggunaan gadget atau gawai seperti Iphone dan Android, hari ini sudah berubah fungsi menjadi bagian dari kebutuhan sehari – hari, bahkan telah merevolusi terhadap cara kita hidup.
Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah pengaruh gadget terhadap perkembangan mental anak.
Di mana anak – anak menghabiskan untuk menatap layar yang dapat memengaruhi kemampuan anak untuk berkonsentrasi, dan akan mempengaruhi memori jangka pendek pada anak.
Selain itu, gadget akan mengubah anak sulit bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain, karena memungkinkan anak memiliki lebih sedikit kesempatan untuk terlibat dalam interaksi tatap muka dengan teman sebayanya, disebabkan kecanduan screen time.
Sehingga akan berdampak buruk pada perkembangan keterampilan sosial anak dan emosional anak.
Hal ini juga membuat anak menjadi tertutup, susah tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyberbullying.
Menyikapi fenomena ini, Pemerintah Pusat mengambil langkah bijak untuk mencegah dampakbutuk terhadap tumbuh kembang anak dengan menerapkan program 1821.
Program 1821 adalah Gerakan Buat Waktu Keluarga Menjadi Berkwalitas yang bertujuan menciptakan kehangatan bercengkrama dalam keluarga.
Himbauan ini ditujukan kepada orangtua untuk menunjukan figurnya sebagai orang terdekat anak dengan menemani anak-anaknya pada malam hari mulai pukul 18.00 sampai 21.00 dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa dan raga.
Terkait program 1821, Pemerintah Kota ( Pemkot ) Kotamobagu melalui Dinas Pendidikan (Disdik), turut ambil bagian dalam menggalakan program tersebut.
Sekretaris Disdik Kusnadi Pobela kepada Telgrafnews melalui telepon genggamnya, Senin (23/1/2023), mengatakan program 1821 akan digalakan bersamaan dengan program 3 pilar.
“Terkait program 1821, untuk fungsi pengawasan dan meningkatkan mutu pendidikan pada anak didik kita, kembali lagi kepada program 3 pilar yakni untuk keterlibatan pemerintah, orangtua, dan masyarakat sebagi fungsi pengawasan terhadap anak didik”, ucap Kusnadi Pobela.
Kolaborasi 3 pilkar ini, kata Kusnadi Pobela, maka hal-hal buruk yang akan mempengaruhi pola kembang anak akan teratasi.
“Jika 3 kompenen ini berkolaborasi, maka dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak akan teratasi bersama, sehingga dibutuhkan peran aktif orangtua dan masyarakat, terutama orangtua untuk meningkatkan mutu pengawasan terhadap anak pada saat mereka berada dirumah,” ujar Pobela.
Kusnadi Pobela berharap agar semua anak-anak untuk terus belajar dan tetap optimis menggapai cita-cita.
Mempertegas pernyataan Sekretaris Disdik diatas, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kotamobagu Rukmi Simbala saat dihubungi Telegrafnews, Senin (23/1/20230), menyampaikan jika program tersebut sudah dilaksanakan.
“Dinas Pendidikan sebenarnya sudah lama selalu mengingatkan kepada orangtua murid untuk mengawasi anak-anaknya saat berada diluar ruang sekolah, terutama dalam hal penggunaan gadget,” jelas Rukmi Pobela.
Dirinya juga mengingatkan kepada orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pengawasan, terutama di era arus informasi dan teknologi yang semakin pesat.
“Peran serta orangtua sangat dibutuhkan untuk memantau penggunaan gadget atau gawai pada anak agar terhindar dari hal-hal negatif yang mempengaruhi pola pikir serta berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak,” katanya.
Dirinya juga berharap agar peran serta orang tua dan masyarakat untuk membantu pemerintah menyukseskan program tersebut.
“Olehnya kami mengajak semua orangtua dan lapisan masyarakat untuk menggalakan program 1821,” tandasnya.
Penulis : Delly Mamonto.