Steven Kandouw Serahkan Bantuan Beras Korban Bencana di Minahasa dan Talaud

Bantuan Beras Pemprov Sulut
Wagub Steven Kandouw saat menyerahkan bantuan beras ke Pemkab Minahasa dan Pemkab Talaud.(ist)
banner 120x600

TELEGRAFNEWS—Rakyat terdampak bencana banjir di Desa Papakelang, Minahasa dan gelombang pasang di Miangasa, Talaud, menerima bantuan beras dari pemerintah Provinsi Sulawes Utara (Sulut).

Bantuan berupa beras disalurkan Wakil Gubernur (Wagub) Steven Kandouw, di lobi kantor gubernur, Rabu (15/03/2023), untuk Minahasa bantuan4.100 kg beras diterima Sekda Lynda Watania dan Talaud sebanyak 4.250 kilogram beras oleh Sekab Yohanis Kamagi serta disaksikan Kepala Bulog dan Asisten II Praseno Hadi.

Steven Kandouw menjelaskan, Sulut berada di ring fire. Karena itu, bencananya paling lengkap. Ada gunung berapi, banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, tsunami, angin kencang dan gempa bumi.

“Sebagai masyarakat dan pemerintah harus siap. Kita harus beradaptasi dengan situasi ini. Harus ada mitigas dengan keadaan. Karena pak gubernur selalu sampaikan kita harus ramah dengan lingkungan,” ungkapnya.

Bencana banjir di Papakelang terjadi karena proses deforestasi atau penghilangan hutan yang besar-besaran. Juga maraknya penambangan liar. Baik emas maupun bantuan.

“Kita memang harus mendorong pembangunan. Tapi kita jangan lupa pembangunan harus ramah dengan lingkungan. Jangan merusak lingkungan dan daerah tangkapan air,” tegas Wagub Kandouw.

Sementara di Talaud, harus s ada rod map mitigasi di Talaud. Untuk itu, kita punya Bolog yang memiliki cadangan pangan.

“Kita masyarakat juga harus siapkan cadangan pangan, seperti di Jepang masyarakatnya menyiapkan cadangan pangan. Jangan hanya terpaku dengan beras. Tapi dengan ubi-ubian juga boleh jadi cadangan pangan. Karena Talaud ubi sangat enak,” bebernya.

Lanjut wagub, jika bantuan ini implementasi pemerintah hadir di tengah masyarakat.

“Walaupun dari segi kwantintas tidak banyak, tapi ini sebagai bentuk perhatian pemerintah. Apresiasi kepada Bulog yang membantu dalam konteks ketahanan pangan,” pungkasnya.(man/*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *