TELEGRAFNEWS—Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Sulawesi Utara (Sulut) terus dioptimalkan pemerintah.
Teranyar, Gubernur Olly Dondokamey melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Rumah Sakit (RS) Pengampu Nasional di Jakarta, Rabu (31/5/2023), penandatanganan MoU ini disaksikan langsung Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Dilakukannya penandatanganan MoU ini, sekalugsu menjadi momentum atau babak baru, hadirnya berbagai layanan rumah sakit di Sulut dan adanya ketersedian alat medis modern.
Gubernur Olly Dondokambey, mengatakan, upaya ini adalah wujud komitmen semua jajaran untuk terus berupaya mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang merata kepada seluruh lapisan masyarakat.
MoU ini juga, bentuk upaya Sulut menjadi daerah tujuan wisata dunia, dimana harus dibarengi dengan peningkatan fasilitas rumah sakit yang mumpuni.
“Karena kemarin waktu saya ke Rusia, mereka sampaikan siap berwisata ke Sulut. Namun yang ditanyakan Menteri Pariwisata di sana adalah fasilitas rumah sakit,” bebernya.
Dengan kerja sama ini, gubernur yakin semakin banyak wisatawan ke Sulut. Apalagi, pada Juni-Juli 2023, delapan provinsi di Tiongkok akan kembali membuka penerbangan langsung ke Manado
.“Ini tentunya menjadi angin segar bagi iklim pariwisata Sulut,” jelas Olly.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan, senang kerja sama bisa terjalin. Memang, Sulut sebagai tujuan wisata turis wajib memiliki infrastruktur kesehatan setara negara maju.
Olehnya, ia memastikan hingga kurun waktu 2027, 15 kabupaten/kota di Sulut diupayakan memiliki alat untuk intervensi penyakit stroke dan jantung.
“Karena dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, baru 44 daerah yang punya. Kedepan, semua daerah di Sulut sudah tersedia,” kata menkes.
Namun, tambah menkes, mengingat harga alat yang mencapai puluhan miliar, ia berharap Pemprov Sulut mengambil bagian dalam hal ketersediaan sumber daya manusia.
“Karena untuk menggunakan alat-alat ini, minimal tiap daerah harus punya lima dokter spesialias,” tandasnya.(man/*)