TELEGRAFNEWS—Penanganan musibah erupsi gunung ruang di Kabupaten Sitaro yang meletus pada pertengahan dan akhir April 2024, jadi perhatian khusus pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Hasilnya, Kamis (2/5) 2024, Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto melakukan rapat koordinasi bersama Gubernur Olly Dondokambey dan jajaran Forkopimda Sulut. Rakor tersebut ikut melibatkan beberapa Kepala Daerah (bupati dan wali kota) pada Kamis (2/5) 2024 di Kantor gubernur.
Secara tekhnis, Rakor yang berlangsung beberapa jam tersebut, membahas penanganan kepada masyarakat yang menjadi korban, pasca erupsi Gunung Ruang . Terutama soal relokasi warga yang berada di sekitar Gunung Ruang.
“Jadi yang harus dilakukan adalah meyakinkan masyarakat tidak terkena dampak bencana,” beber Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada waratwan usai rapat.
Lebih jauh, Dia menjelaskan, kalau status gunung ruang kembali naik ke level awas serta tanggap darurat bencana diperpanjang sampai 14 Mei 2024, pasca erupsi besar yang terjadi pada 30 April. Proses evakuasi warga telah berlangsung. Dimana sekitar 3000an warga telah diungsikan. Sisanya masih sementara diupayakan.
“Karena pulau gunung ruang harus kosong termasuk juga di Tagulandang, makanya butuh koordinasi bersama untuk penanganan kepada warga yang menjadi korban,” tuturnya.
Menyangkut pengamanan warga, armada angkutan laut akan dikerahkan sepenuhnya , membantu proses evakuasi, mulai dari kapal milik TNI Angkatan Laut, Basarnas, Bea Cukai juga kapal milik pemerintah dan swasta.
“Target 3 hari masyarakat yang masih tertahan di Tagulandang bisa diungsikan, untuk selanjutnya mereka akan menempati lokasi relokasi yang nantinya infrastruktur disiapkan pemerintah,” terangnya.
Direncanakan untuk lokasi pengungsian sendiri ada di Kota Bitung, Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara serta beberapa daerah lainnya di Sulut.
“Total ada tujuh titik pengungsian, tapi begitu sampai mereka dijemput anggota keluarganya. Namun demikian kita yakinkan kebutuhan logistik mereka betul-betul bisa terdukung meskipun mereka di tempat keluarganya, logistik ini kita berikan bantuan kepada keluarganya,” jelas Suharyanto.
Dalam rakor juga dibahas mengenai rencana relokasi warga. Dimana sebanyak 301 kepala keluarga yang tinggal di gunung ruang akan diberikan tempat baru.
“Pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan, nanti (rumah) 301 (KK) itu akan dibangun oleh PUPR, masing-masing mendapat satu unit rumah dan fasilitas lainnya akan dilengkapi,” ungkapnya.
“Apabila lahannya sudah tersedia, masyarakat bersedia untuk direlokasi, langsung dibangun, sehingga masyarakat tidak terlalu lama mereka di pengungsian,” bebernya lebih jauh.
Pemerintah pusat juga menyiapkan bantuan untuk rumah rusak dampak erupsi Gunung Ruang. Bantuan sebesar 15 juta untuk rumah rusak ringan, 30 juta untuk rusak sedang dan bagi rumah rusak berat sebesar 60 juta rupiah.
Gubernur Olly Dondokambey, menyebutkan kalau daerah-daerah yang rencananya akan menjadi tempat relokasi warga gunung ruang juga sudah dibahas bersama.
“Wilayah ada di Likupang atau di Bolsel,” tukas Dondokambey.(man/*)