Implementasi Kurikulum Merdeka, Steven Kandouw Ajak Tingkatkan Indeks Pendidikan

banner 120x600

TELEGRAFNEWS—Implementasi Kurikulum Merdeka junjang SMA dan SMK di Sulut, para guru diberikan pembekalan terkait peningkatan kompetensi yang berlangsung sejak 31 Mei hingga 2 Juni mendatang, dan dipusatkan di Aula Balai Penjamin Mutu Pendidikan, Sulut, dihadiri langsun Wagub Sulut, Steven Kandou.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Steven Kandouw, mengatakan jika guru memiliki peran penting dan krusialnya negara.

“Jika negara mau maju, bangsa mau besar dan rakyatnya sejahtera, semua tergantung guru. Tentunya, guru akuntabel dan punya kapabilitas. Tanpa itu semua akan hancur. Apalagi kalau guru hanya orientasi uang, dan ini jangan sampai terjadi,” katanya.

Wagub berharap, indeks pendidikan di Sulawesi Utara tahun depan (2024) semua naik. Baik kompetensi dan lain-lain. Dia juga meminta kepada seluruh tenaga pendidik harus fokus lagi, sehingga tujuan tersebut dapat terwujud.

“Pak gubernur mendorong supaya endorse semua anak – anak ini. Guru – guru jadilah teladan dan motivator kepada anak anak. Kepada anak – anak, ayolah gapai mimpimu dan yakinlah pasti terwujud,” ujarnya.

Menurut wagub, pelatihan seperti ini harus terus dilakukan sehingga semua tenaga pendidik di daerah ini lebih berkompetensi.

“Jangan berhenti pelatihan seperti ini, kalau perlu tiap tahun ada agar 7.000 guru yang ada di Sulawesi Utara bisa mendapatkan peningkatan kompetensi,” tukasnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan, Steve Kepel yang juga Sekprov Sulur, mentakan peningkatan kompetensi ini untuk gelombang pertama dilaksanakan mulai 11 Mei sampai 27 Mei 2023 dan 2 Juni sampai 3 Juni 2023.

“Gelombang kedua diikuti oleh guru mata pelajaran Fisika, Biologi dan Sejarah, yang dilaksanakan pada 31 Mei sampai 17 Juni 2023,” katanya.

Rincian guru SMA dan SMK yang mengikuti pelatihan yakni Kimia 56 orang, Matematika 91 orang, Fisika 130 orang, Biologi 103 orang, Sejarah 118 orang.

“Selain para guru, dalam pelatihan ini juga ada peserta didik Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diikuti oleh siswa SMA, SMP dan Madrasah Aliyah yang akan mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN). Terbagi atas, SMP 1 orang, SMA 400 orang dan Madrasah Aliyah 8 orang, dengan total 409 orang,” tutup Kepel.(man/*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *