Bencana Manado Rengut Lima Korban Jiwa, Ada 1.021 Warga Mengungsi

Sulawesi Utara
Tim Basarnas saat mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Manado.(ist)
banner 120x600

TELEGRAFNEWS—Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa wilayah di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada Jumat (27/1/2023), membawa duka mendalam.

Tercatat, jika bencana kali ini ikut merengut lima korban jiwa, sebanyak 1.021 jiwa mengungsi dan berbagai kerusakan infrastruktur bangunan serta jalan.

Musibah banjir misalnya, terjadi ketinggian air dikisaran 80-300 cm, menenggelamkan 400 rumah warga di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan, sehingga menyebabkan 3.013 kepala keluarga (KK) atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.

Sementara musibah tanah longsor terjadi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan dan berdampak pada 63 KK, 53 unit rumah dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan, dan empat orang meninggal dunia, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan.

“Total korban meninggal dunia pada musibah ini, sebanyak 5 orang dan 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik. Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa,” beber kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Maado, Donal Sambuaga, kepada wartawan.

Membantu penanganan penanggulangan bencana kepada korban terdampak, Pemerintah Kota Manado pun, menetapkan status siaga bencana, sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor lewat surat penetapan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023, dimana masa penanganan hingga 2 Februari 2023 dan memfokuskan prioritas penanganan.(man)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *