Dua Periode Kepemimpinan, Buku Olly Dondokambey Bertajuk ‘Legacy Pesulap Merah Dari Pasific’ Diluncurkan

banner 120x600

TELEGRAFNEWS—Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, meluncurkan buku berjudul “Legacy Sang Pesulap Merah dari Pasifik”. Peluncuran buku tersebut berlangsung di Hotel Lume’os, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (14/10) 2024.

Peluncuran buku ini, dihadiri langsung kerabat dekatnya, bersama sejumlah kepala daerah di Sulawesi Utara.

Dalam peluncuran buku itu, Olly Dondokambey menekankan pentingnya bagi siapapun tak memiliki kepentingan pribadi dalam mengerjakan sesuatu, apa lagi menjakankan roda pemerintahan.

Dia mencontohkan ketika dirinya melakukan lobby agar Likupang, Sulawesi Utara menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas.

“Cuma 2-3 hari tiba-tiba di Likupang masuk jadi salah satu destinasi, padahal waktu dalam 10 destinasi, Sulawesi Utara tidak masuk, tetapi dalam waktu 3 hari saya ketemu beberapa orang bisa masuk di 5 destinasi,” ujar Bendahara Umum PDIP ini.

Selain itu, Olly juga menyinggung mengenai Sulawesi Utara menjadi salah satu provinsi yang mendapat Perpres untuk pengolahan energi terbarukan.

“Nah hal-hal inilah yang saya kira kalau kita lakukan tanpa ada sesuatu saya kira pasti akan berhasil,” ucapnya.

Buku Legacy Sang Pesulap Merah dari Pasifik terdiri dari 202 halaman ini mengangkat tema tentang Ekonomi, infrastruktur, pariwisata, dan tenaga kerja di Sulawesi Utara selama kepemimpinan Olly Dondokambey.

Di mana, Sulawesi Utara telah menjadi pintu gerbang Indonesia dari dan ke sejumlah negara di Pasifik seperti Jepang, China, Korea dan beberapa negara lainnya karena peran Olly Dondokambey.

Buku Legacy Pesulap Merah Dari Pacific, sebagai karya nyata yang memotret legacy Olly Dondokambey selama dua periode memimpin Sulut.

Dirut BNI Royke Tumilaar dalam kesempatan peluncuran buku itu mengatakan, politik di mata Olly Dondokambey sebagai sarana keselamatan.

“Pak Olly mengelola politik dengan cara pandang relasi antara manusia dan manusia dan manusia dengan Tuhan untuk membawa kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Tumilaar juga menyebut kalau Olly Dondokambey sebagai tokoh yang humble. Hal itu membawa Olly pada Network yang luas dan itu memungkinkannya melakukan hal yang mustahil.

Sementara J Osdar salah satu tokoh politik nasional, menyebut Olly mampu mencapai keseimbangan antara idealisme dan pragmatisme.

“Tapi banyak hal dalam buku ini mengejutkan saya,” katanya.

Staf khusus Dino Gobel mengatakan, banyak kejaiban yang ia rasakan dari sosok Olly Dondokambey. Dirinya membagi testimoni.

“Contohnya waktu saya di utus pak Olly ke Cina, saat itu disodorkan beberapa destinasi wisata di Indonesia tap pelaku usaha Cina mengatakan ingin Sulut dan ingin mengenal Olly Dondokambey, saat Covid lalu justru di Sulut berlangsung pembangunan Hotel Luwansa dan hanya dalam tempo 9 bulan,” katanya.

Menurut Dino, hal yang menarik dari buku itu adalah nilai yang ditinggalkan Olly Dondokambey.

“Pertama komitmen, kemudian sinergi, lalu inovasi,” kata dia.(man/adv/diskominfosulut)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *